Dapat Tips Cita Cinta Milih Jenis Kelamin Bayi
Anak. Tentunya setiap keluarga ingin memiliki anak. Meski tidak semua mendapatkan karunia itu. Bagi pasangan yang sudah dikaruniai anak tentu tidak memikirkan hal ini. Tapi bagi pasangan yang belum dikaruniai anak, apalagi setelah usia pernikahan mereka sudah panjang, tentu mereka banyak berharap agar segera dikaruniai momongan. Jadi sudah semestinya nikmat yang satu ini benar-benar disyukuri. Tapi terkadang yang sudah dikaruniai anak pun ada yang masih kurang bersyukur dengan alasan jenis kelamin anak yang tidak sesuai dengan harapan. Andai saja mereka bisa bercermin dari pasangan lain yang belum dikaruniai anak.
Jujur saja. Dalam hati ini pun ada kecenderungan untuk memilih . Tapi ini bukan pilihan. Hanya jika ini bisa memilih…
“Teori Yang Diasumsikan
Dapat Mempengaruhi Jenis Kelamin Bayi”
Sperma yang membuahi telur untuk menjadi bayi laki-laki tidak sama dengan sperma untuk menjadi anak perempuan. Sperma yang akan membuahi telur menjadi bayi laki-laki disebut androsperma, sifatnya tidak tahan terhadap zat asam, lebih cepat mati namun gerakannya jauh lebih gesit. Sperma yang akan membuahi telur menjadi bayi perempuan disebut gynosperma, sifatnya lebih tahan terhadap zat asam, dapat bertahan 2-3 hari, gerakannya lebih lambat.
androsperma mempunyai karakteristik sebagai berikut :- Bentuk lebih kecil
- Gerakan lebih cepat
- Mempunyai umur paling lama 48 jam (2 hari)
- Lebih tahan pada suasana dengan pH basa
gynosperma mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Bentuk lebih besar
- Gerakan lebih lambat
- Mempunyai umur lebih dari 72 jam (3 hari)
- Lebih tahan pada suasana dengan pH asam
Rangsangan pada wanita bisa mengeluarkan zat basa yang sangat kondusif bagi androsperma yaitu sperma yang akan membuahi telur menjadi bayi laki-laki. Pada keadaan biasa atau tanpa rangsangan zat yang ada bersiat asam dan sebenarnya ini adalah sifat alami dari tubuh wanita dalam menjaga kesehatan, dengan begitu bakteri akan mati karena tidak tahan dengan zat asam. Namun ternyata androsperma juga tidak tahan dengan zat asam ini. Sehingga androsperma cenderung mati apabila berada di tempat yang asam. Yang mampu bertahan hidup pada zat asam adalah gynosperma yaitu sperma yang akan membuahi telur menjadi bayi perempuan. Walaupun demikian ada juga beberapa wanita yang memang “kadar zat asamnya” cenderung tinggi sehingga lebih sulit untuk mendapatkan anak laki-laki. Allahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar